Inilah alasan kenapa winglet dikembangkan pada pesawat modern


Assalamualaikum Wr.Wb.

Selamat malam masyarakat dunia maya yang dirahmati Allah SWT
Beda dari biasanya, malam ini saya ingin berbagi sedikit informasi di bidang penerbangan. Topik malam ini adalah kenapa harus ada lengkungan di ujung pesawat?. Pasti di benak kalian pernah bertanya-tanya tentang hal tersebut kan? Oke mari disimak ya kawan

Winglet pada Airbus A350 XWB

Lengkungan pada ujung sayap pesawat disebut Winglet. Latar belakang diciptakannya winglet adalah karena pemikiran para pakar-pakar dunia teknologi penerbangan demi menghemat konsumsi bahan bakar mengingat daya jelajah pesawat yang kian panjang, jam terbang yang semakin bertambah sedangkan ketersediaan bahan bakar di perut bumi mulai menipis.

Lalu selain faktor bahan bakar, faktor apa lagi kah yang mendorong para ilmuan menciptakan winglet?
Selain faktor bahan bakar, sayap tanpa wingled menyebabkan pesawat lain yang berada di belakang bisa oleng. Jadi setelah sebuah pesawat lepas landas, pesawat lain yang akan terbang dari landasan yang sama harus menunggu beberapa saat.

Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana manfaat pemasangan winglet ini pada ujung sayap sebuah pesawat terbang ditinjau dari segi aerodinamikanya. Sejumlah penelitian juga dilakukan guna menemukan sebuah desain yang maksimal dari fitur sayap tersebut.
Berdasarkan berbagai penelitian, fungsi winglet yang dipasang pada ujung sayap pesawat terbang berpengaruh secara langsung terhadap efisiensi aerodinamika (Lift per Drag). Sedangkan nilai efisiensi aerodinamika yang semakin besar akan mengurangi konsumsi bahan bakar yang selanjutnya akan menambah jarak jangkau yang mampu ditempuh sebuah pesawat terbang dengan tangki bahan bakar terisi penuh.
Misalnya saja dalam sebuah penelitian yang melibatkan pesawat tanker KC 135A di Amerika menunjukkan bahwa dengan fitur tambahan ini pesawat tersebut mampu menambah jarak jangkau pesawat sekitar 7 persen pada kecepatan jelajah.  Selain itu dengan adanya winglet, pesawat memiliki sayap yang lebih pendek sehingga hemat tempat parkir, dan irit bahan bakar. Pada 2010 saja, NASA melaporkan bahwa hal itu membuat maskapai penerbangan ’di seluruh dunia menghemat 7.600 juta liter bahan bakar’. Gas buang pun jadi berkurang banyak. Istimewa bukan?
Pengembangan fitur sayap tambahan yang dinilai sukses ini menjadikan pesawat-pesawat generasi terbaru dirancang dengan melengkapinya dengan winglet ini. Bahkan beberapa pesawat terbang yang desain asalnya tidak ada wingletnya pun, merasa perlu untuk menambah fitur tersebut. Ini semua demi mengejar efisiensi penggunaan bahan bakar sehingga biaya operasional bisa dipangkas sebesar mungkin. Berbicara winglet, yang sedang gencar mengembangkan efisiensi pada sayap termasuk juga winglet adalah produsen pesawat terbang Airbus. Salah satu desain winglet terbarunya sudah diaplikasikan pada varian A350-XWB.




Winglet ini juga menjadi topik pembahasan yang cukup menarik untuk diteliti baik secara garis besar maupun pada tingkat yang lebih detil oleh sebagian mahasiswa di kampus-kampus bernuansa penerbangan. Ada yang menganalisanya secara matematis, ada pula yang menganalisanya secara komputerisasi melalui bantuan software dan secara nyata melalui uji terowongan angin.
 
Kemampuan winglet dalam menambah efisiensi aerodinamika ini telah menjadi teori yang sudah diakui oleh dunia penerbangan. Terbukti untuk pesawat-pesawat baru yang dibuat pabrik pesawat terbang tak pernah ketinggalan untuk menambahkan fitur sayap tambahan ini.

Mungkin itu saja dari saya mohon maaf jika ada salah. Terimakasih telah membaca, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Share on Google Plus

About Unknown

Memiliki nama lengkap Muhammad Nurdin Mafatichul Fuadi. Menekuni dunia design grafis, web developer, dan penerbangan. Hobi fotografi dan travelling. Mengagumi seorang wanita istimewa selama 6 tahun tapi tidak berani mengungkapkan.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: