Untukmu
yang akan mengikuti setiap gerak shalatku dan meng-amiini setiap doaku..
Maafkan
aku ini yang memaksa kita menjalani hidup sendiri-sendiri berbeda provinsi
terpisah jauh ratusan kilometer dan memaksa kita harus menjalani hidup berbeda
dengan pasangan-pasangan lainya yang akrab dengan pertemuan serta belaian kasih
sayang. Tak ada pertemuan, tak ada makan malam serta tak ada senda gurai yang
nyata bagi kita berdua.
Ditengah
kelabilanmu aku harap kamu bisa mengerti, aku ini bukan hanya kekasihmu, aku
juga seorang mahasiswa yang mempunyai rutinitas dan aktifitas lain, aku juga
seorang pekerja part time yang mungkin akan menduakanmu dengan laptop serta
tugas tugas yang ada didalamnya. Semoga kamu mengerti, aku pergi untuk menuntut
ilmu, merajut masa depan yang lebih baik untukku dan semoga untuk hidupmumu
juga.
Maafkan
aku memaksamu bersahabat dengan rasa khawatir, memaksamu dengan sejuta
pertanyaan sedang apa aku, dimana aku dan bagaimana keadaanku. Aku disini baik
baik saja, Sayang. Aku hanya termakan waktu diburu tugas yang begitu banyaknya.
Bukan aku melupakanmu, untuk menghela nafas saja hampir tak ada waktu apalagi
mengambil handphone untuk mengirimkan kabar kepadamu.
Aku
disini baik baik saja, aku menyiapkan masa depan yang baik untukku sendiri dan
semoga bisa menjanjikan masa depan yang baik untukmu pula. Jangan jadikan jarak
ini sebuah halangan, jadikan ini sebagai pengabdian diri menjaga perasaan dan
hawa nafsu. Pertemuan akan menjadi hal sakral bagi kita meskipun bagi
mereka pertemuan itu hal yang sangat biasa. Percayalah, mereka tidak akan
pernah bisa setegar kira dalam menahan rindu, menghargai setiap detik pertemuan
dan kuat dalam menahan diri dalam jarak.
Sayang,
sabarlah jarak ini hanya sementara. Aku pun merasakan hal yang sama, bahkan
kekhawatiranku melebihi perasaanmu. Ada kalanya aku cemburu, aku cemas akan
keadaanmu disana. Aku takut kamu bosan hingga mencari orang lain yang selalu
ada untukmu disana. Sayang, aku pun berfikiran seperti itu mencari penggantimu
disini.
Sayang, aku tak akan sebodoh itu menggantikan bidadari yang istimewa
seperti dirimu. Aku tahu keadaan ini hanya sementara, selagi kita saling
menjaga, percayalah akan ada saatnya kita memulai hidup bersama menjalani hari
bersama tanpa terbentang jarak yang berarti lagi seperti sekarang ini.
Percayalah,
ditengah kesibukanku aku masih memikirkanmu. Tenanglah sayang, aku pasti menjaga
amanahmu untuk menjaga diri, mata dan hati dengan teguh disini. Aku harap
kamupun melakukan hal yang sama disana. Terimakasih telah menjadi teman di hidupku yang malang setahun ini, maaf telah menyita banyak waktu istirahat
serta kesehatanmu, sejujurnya aku tak mau merugikanmu tapi aku hargai
ketulusanmu untuk selalu menemani. Sampai jumpa di sepertiga malam kita. Jangan
habis kesabaranmu menantiku pulang. Aku pasti pulang untukmu..
295 KM.
0 komentar:
Post a Comment