Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat malam Kali ini saya ingin membahas suatu komunitas yang saya
sendiri juga termasuk ada didalamnya. Komunitas yang profesional seharusnya.
“Seharusnya”.
Kenapa saya beri tanda petik pada kata “Seharusnya”? Ya karena sekarang
ini komunitas ini (Bismania-red) sudah tidak berjalan seperti seharusnya. Saya
tidak menjelek-jelekkan Bismania, karena pada dasarnya para pelaku ini adalah
oknum-oknum yang membuat citra BisMania di masyarakat menjadi kurang baik. Masih bingung ya ngomong apa sih ni TS? Oke
saya uraikan satu-satu biar lebih paham.
Apa sih bismania itu?
logo www.bismania.org |
BisMania adalah Komunitas Penggemar Bus Indonesia. Komunitas ini berawal
dari sebuah wordpress www.anjarpriandoyo.wordpress.com
dimana si penulis menceritakan pengalamanya menggunakan moda transportasi bus.
Dari sini mulai banyak komentar komentar yang membentuk sebuah keluarga pecinta
bus melalui kopidarat dan lahirlah sebuah komunitas bernama bismania ini dengan
mailing list bertitle bismania@yahoogroups.com
pada tanggal 3 April 2007.
Nah dari sini maka terbentuklah sebuah PT. Bismania
Indonesia. Tetapi, Persero ini tidak berjalan lama karena suatu konflik yang
terlalu panjang untuk dituliskan. Setelah perkara tersebut, PT BisMania Indonesia
ini terpecah menjadi 3 kubu, yaitu :
- www.bismania.org BisMania Community (BMC)
- www.bismania.com ForBisCom
- www.portalbus.info yang terdiri dari Jakbus, Bandung Bisser Community, Malang Bus Lovers, dan masih banyak lagi
logo www.bismania.com |
Namun, diluar ketiganya masih banyak bermunculan
komunitas yang biasa kita sebut dengan PO Mania seperti contohnya Maju Lancar
Lovers, Haryanto Mania, Sinar Jaya Mania, dan masih berjibun lagi. Sebagian
besar dari PO Mania di Indonesia sudah cukup terkoordinir dengan baik, namun
masih ada yang disayangkan beberapa PO Mania tidak memiliki struktur organisasi
yang baik untuk menjaga kestabilan komunitas beserta anggotanya terutama
anggota baru dibawah umur.
Lalu apa hubunganya dengan merusak nama
baik komunitas?
Jadi gini para pembaca yang budiman dan dirahmati Allah. Baru-baru ini
kita sering dibuat resah dengan keberadaan anak-anak usia dibawah umur memegang
sebuah gadget atau kamera pocket sambil mengacungkan jempol, ada juga yang
memilih ditepi jalan tol dan didalam terminal. Hobi adalah hobi, tidak akan
salah. Yang salah adalah individu yang menyalurkan hobi dengan cara yang tidak
baik. Kenapa tidak baik? Beberapa kasus, saya contohkan :
- Di Jawa Barat, pernah terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak dibawah umur mengejar bus idolanya.
- Di lain waktu, pernah terjadi anak dibawah umur meninggal dunia karena tersambar truk ketika memotret bus dari arah lain dengan posisi masuk ke marka jalan
salah satu korban meninggal dunia |
- Di sebuah terminal Provinsi Banten, menjadi tempat rekreasi anak dibawah umur yang gemar mengejar bus dengan motor diarea terminal dan menghadang bus hanya dengan berdalih meminta klakson. Tentu hal ini sangat meresahkan penumpang lain
- Sebuah bus melintas di area persawahan di Jawa Tengah terkena lemparan batu oleh anak dibawah umur karena tidak memberikan suara klakson “telolet” yang mereka minta
- Dan masih banyak lagi, berikut saya lampirkan beberapa foto tingkah unik mereka :
Sangat disayangkan, sebagian besar dari mereka mengaku sebagai “Anggota
resmi dari BisMania”. Padahal nama mereka tidak tercantum sama sekali disalah
satu dari 3 kubu bismania. Kalau sudah seperti ini siapa yang rugi? Apa Kata
masyarakat tentang komunitas kita?
Lalu, selain anggapan masyarakat apakah pandangan crew bus akan tetap
baik terhadap komunitas ini? Anda dapat memberi kesimpulan sendiri. Oke mari
kita lanjutkan topik.
Kasus mania cilik ini sudah sangat meresahkan terutama
di beberapa lokasi seperti Terminal Poris Plawad, Bulakkapal Bekasi Timur,
Pantura Brebes, dan beberapa lokasi lainnya. Mereka anak kecil yang masih perlu
kita bentuk pola pikirnya tentang keselamatan dan etika. Sudah banyak arahan
dari para senior namun tidak mereka hiraukan. Kenapa? Kembali ke kesadaran
masing-masing.
Pasalnya, semua senior dibeberapa lokasi malah yang
menjadi akar mindset mereka baik cara mereka mengambil gambar, meminta klakson,
atau meminta lampu dim. Bahkan beberapa diantara “senior”disuatu tempat
tertentu hanya memanfaatkan para mania cilik ini sebagai lahan mengais rupiah
dengan berbagai dalih sehingga selain merugikan konsumen, oknum tersebut secara
otomatis juga merugikan komunitas akan nama baik dan pada akhirnya oknum
tersebut sudah dikeluarkan dari komunitas ini.
Selain arahan-arahan yang diberikan senior kita juga
perlu melakukan sosialisasi kepada para pengemudi/driver bus untuk tidak
memberikan klakson, dim ataupun strobo kepada siapapun yang meminta kepada
adik-adik tersebut dengan catatan, jika adik-adik yang kami maksud berada pada
posisi atau lingkungan yang tidak aman seperti halnya di pinggir jalan tol,
memotret sambil mengendarai sepeda motor, atau mengejar bus berlarian didalam
terminal.
Pada tulisan kali ini saya tidak memihak sebuah
komunitas baik itu bismania.com, bismania.org ataupun portalbus.info meskipun
saya pribadi terdaftar di www.bismania.com
sejak akhir tahun 2009. Pada dasarnya ita semua sama, memiliki tujuan dan hobi
yang sama. Kita juga memiliki kesamaan akan ketentraman sebuah komunitas,
bukan? Mari kita bersama-sama bersatu memperbaiki komunitas kita, dikenal baik
masyarakat luas dan bermanfaat untuk dunia transportasi Indonesia dengan
membentuk generasi generasi yang lebih profesional lagi. Tidak hanya himbauan untuk kita yang lebih senior dari mereka, kepartisipasian masyarakat juga sangat membantu tentunya.
Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf jika
masih ada kekurangan. Kritik dan saran smskan ke 085642710191 atau email afatbenz@yahoo.co.id.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
0 komentar:
Post a Comment