Selamat pagi, Masyarakat..
Di Bulan Ramadhan ini, sering kan kita sering bermalas malasan tidur setelah shalat shubuh?
Di Bulan Ramadhan ini, sering kan kita sering bermalas malasan tidur setelah shalat shubuh?
Terus, Apa sih hukumnya tidur setelah shubuh?
Jawabanya adalah jika seseorang tidur lagi setelah seorang itu mengerjakan shalat shubuh maka tidak terdapat dalil yang melarangnya sehingga hukum tidur setelah shalat subuh adalah sebagaimana hukum asal semua perkara non ibadah yaitu mubah. Tetapi, yang seperti yang dianjurkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Seperti yang diriwayatkan hadits berikut :
Jawabanya adalah jika seseorang tidur lagi setelah seorang itu mengerjakan shalat shubuh maka tidak terdapat dalil yang melarangnya sehingga hukum tidur setelah shalat subuh adalah sebagaimana hukum asal semua perkara non ibadah yaitu mubah. Tetapi, yang seperti yang dianjurkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Seperti yang diriwayatkan hadits berikut :
Dari Sammak bin Harb, aku bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah
anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ?”, Jabir bin Samurah, Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga
matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit
meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang
tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui lalu mereka tertawa-tawa
sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja
mendengarkan hal tersebut” [HR Muslim].
Di samping itu Nabi berdoa kepada Allah agar Allah melimpahkan keberkahan untuk umatnya di waktu pagi.
Di samping itu Nabi berdoa kepada Allah agar Allah melimpahkan keberkahan untuk umatnya di waktu pagi.
Skakhr al Ghamidi mengatakan, “Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam jika mengirim pasukan perang adalah mengirim mereka di waktu
pagi”. Shakhr al Ghamidi adalah seorang pedagang. Kebiasaan beliau jika
mengirim ekspedisi dagang adalah memberangkatkannya di waktu pagi.
Akhirnya beliau pun menjadi kaya dan mendapatkan harta yang banyak.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah namun
ada salah satu perawi yang tidak diketahui. Akan tetapi hadits ini
memiliki penguat dari Ali, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dll.
(hadits-hadits ini juga sudah disebutkan pada pembahasan sebelumnya).
Membuat malas dan melemahkan badan§ Ibnul Qayyim ketika menjelaskan
masalah banyak tidur, beliau menyatakan bahwa banyak tidur dapat
mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang
waktu. Beliau rahimahullah mengatakan, : “Banyak tidur dapat
mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk
dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur
pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah
melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)
Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda
dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216).
Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu
tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering
tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.
Pagi adalah waktu dibaginya rizki§ Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam
kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan
menghalanginya dari mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu
di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi
rizki para makhluk. Sebagaimana sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
وقد ورد أن الرزق يقسم بعد صلاة الصبح ، وأن الأعمال ترفع
آخر النهار ، فمن كان حينئذٍ في طاعة بورك له في رزقه وفي عمله ، ويترتب
عليه حكمة الأمر بالحافظة عليهما والاهتمام بهما. (متفق عليه) أخرجه
البخاري في الصلاة
Dari hadits diatas dapat kita ketahui bahwa
ba’da sholat shubuh adalah waktu pembagian rizki, dan diangkatnya amal
adalah pada akhir siang(ba’da ashar). Maka seyogyanya waktu yang
istimewa tersebut kita gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi
akhirat maupun dunia kita.
Dan beliau(Imam Ibnul Qayyim) menukil
dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya
tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya ‘bangunlah engkau!
Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian
rezki? Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika
selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut
adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi
waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang
shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk,
mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka
melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki
dan datangnya barakah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459,
Maktabah Syamilah).
Oke terimakasih, semoga bermanfaat :)
0 komentar:
Post a Comment