Assalamualaikum Wr.Wb.
Apakabar para pembaca? Okee tulisan kali ini menceritakan tentang Ip Man legenda Hidup Beladiri WingChun dari Negeri Tirai Bambu. Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah melihat film IpMan yang sudah ada 3x rilis sejak versi pertama rilis pada tahun 2008. Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya siapa kah Ip Man itu, benar tidak?Oke pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kisah hidup mengenai legenda beladiri WingChun ini.
Mengenal siapa Ip Man
Ip Man atau Ip Kai Man (Mandarin : 葉問; Pinyin: Yè Wèn) (lahir di Foshan, Guangdong, China, 1 Oktober 1893 – meninggal di Hong Kong, 2 Desember 1972 pada umur 79 tahun), lebih dikenal dengan Guru Besar Ip Man adalah praktisi ilmu bela diri Cina pertama yang mengajarkan Wing Chun secara terbuka. Dia memiliki beberapa murid yang kemudian menjadi guru bela diri independen diantaranya Kwok Fu, Lun Kai, Ip Chun, Ip Ching, Leung Sheung dan juga Bruce Lee.
Awal Kehidupan
Ip Man lahir di Foshan, provinsi Guandong pada tahun 1893 masa pemerintahan Kaisar Guangxu, Dinasti Qing. Dia adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang dilahirkan dari pasangan Ip Oi dan Ng Shui. Abang dan kakaknya bernama Ip Kai Gak dan Ip Wan Hum. Ip Man tumbuh dalam keluarga kaya dan menerima pendidikan dengan standar tinggi.
Ip Man & Wing Chun
Ketika Ip Man berumur 9 tahun dia mulai belajar Wing chun dari Chan WahSun. Karena umur gurunya yang sudah tua, Ip Man lebih banyak belajar ilmu dari Ng Chungsok, senior kedua dalam satu perguruan. Setelah tiga tahun Ip Man berlatih Wing Chun, Chan WahSun meninggal dunia.
Pada umur 15, Ip Man pindah ke Hong Kong dengan bantuan temannya Leung
Fut Ting. Satu tahun kemudian, Ip melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi St. Stephen di Hong Kong yang merupakan sekolah untuk keluarga
kaya dan orang asing yang menetap di Hong Kong. di Hongkong, bertepatan
dengan zaman kaum penjajah mengagresi Tiongkok, pada suatu hari sewaktu
Ip Man ke luar rumah menyaksikan 7-8 serdadu asing sedang
terang-terangan mengganggu perempuan Tiongkok di jalan, para pejalan
kaki hanya berani memlototinya tapi tak berani menegur, terdorong oleh
jiwa ksatrianya Ip Man gusar dan segera menghentikan ulah mereka maka
para serdadu itupun berkelahi dengannya.
Oleh karena pihak lawan
berjumlah banyak, Ip Man mulai terdesak, pada saat itu seorang pemuda
juga terjun ke dalam perkelahian dan secara bersama-sama menghajar
mereka hingga babak belur dan melarikan diri, pada saat berterima kasih
ia mengetahui pemuda tersebut ternyata adalah putra guru leluhur Yong
Chun, Liang Zhuan, yang bernama Liang Bi, langsung ia mengangkatnya
sebagai guru, Liang Bi juga tidak menolaknya, maka dalam masa beberapa
tahun ia menuntut ilmu bersamaan dengan itu memperoleh pula inti sari
ilmu silat Yong Chun.
Guru Yen (Ip Man) beserta anak didik perguruannya |
Liang Bi memberitahu Ip Man bahwa ada seorang lelaki tua yang tinggal di lingkungan yang sama dan mengundang Ip untuk menemuinya. Lelaki tua itu bertanya kepada Ip Man "Ilmu bela diri apakah yang kamu pelajari?" dan Ip Man berkata "Kamu tidak akan mengerti". Ip ditantang untuk berlatih Chi Sau (bentuk latihan menyerang dan bertahan dengan kedua tangan). Ip Man menganggap hal tersebut merupakan kesempatan bagus untuk meningkatkan ilmu bela dirinya, akan tetapi dia dipukuli hanya setelah beberapa serangan. Ternyata Lelaki tua itu adalah Leung Bik, anak dari Leung Jan, guru dari Chan WahSun yang tidak lain adalah gurunya Ip Man. Setelah kejadian itu, Ip Man melanjutkan latihan Wing Chun dengan berguru kepada Leung Bik. Pada Umur 24 tahun Ip Man kembali ke Foshan dengan keahlian Wing Chun yang sangat baik.
Sesudah selesai dengan tugas belajarnya ia kembali ke kampung halaman dan menjabat sekretaris biro detektif Fo Shan, kala itu Ip Man yang sudah sarat dengan ilmu silat canggih bersama dengan suheng kedua, Wu Chongsu dan beberapa kolega menekuni dan memperdalam ilmu silat serta mulai menerima murid di Fo Shan. Seringkali mereka membantu menertibkan keamanan dengan membasmi kejahatan, nama Ip Man kala itu mulai tersohor di Fo Shan.
Tahun 1937 terjadi insiden 7 Juli (Jepang mengagresi Tiongkok), dan tahun 1938 serdadu Jepang sudah menguasai Fo Shan, pasukan Jepang sudah mendengar kehebatan Kungfu Ip Man maka sangat berminat mengangkatnya sebagai instruktur bela diri di kesatuan polisi militer, tetapi Ip Man dengan alasan nasionalisme secara tegas menolak undangan kesatuan polisi militer Jepang.
Polisi militer Jepang demi menarik Ip Man, maka mengutus seorang berilmu silat tinggi untuk menjajal ilmu Ip Man, taruhannya apabila Ip Man dikalahkan harus mengikuti kehendak mereka. Di bawah situasi tak bisa lagi menolak, Ip Man terpaksa meladeninya, Ip Man dengan ilmu silat Yong Chunnya yang canggih berada di atas angin, tetapi tidak mengeluarkan jurus mematikan.
Sesudah mengalahkan lawannya ia hanya mengatakan:
“Anda telah mengalah” dan melompat keluar dari arena serta meninggalkan
tempat itu sendirian. Ip Man sesudah kejadian pertarungan tersebut mulai
membantu tentara Guo Min Dang (Nasionalis) dalam melawan agresi Jepang,
ia mewariskan ilmunya kepada sahabat yakni pedagang kaya Fo Shan, Zhou
Yugeng dan para bawahan perusahaan tekstilnya “Lian Chang”.
Kungfu Mutlak Bukan Barang Dagangan
Sementara itu ia menerima murid perdananya bernama Guo Fu, Ip Man
sangat mementingkan pemilihan berdasarkan sifat dasar seseorang, ia
sering berkata: “Murid memilih seorang guru yang baik, tentu sulit,
tetapi guru memilih seorang murid yang baik, lebih sulit”. Guo Fu
mulanya adalah seorang fakir miskin, tetapi ia sangat menggandrungi
belajar ilmu silat, dan memiliki akhlak yang baik dan sangat tekun, di
dalam proses pengangkatan guru selama ½ tahun itu Guo Fu telah
melumerkan Ip Man dan diterimalah ia sebagai murid.
Pada awalnya
Guo Fu saking gembiranya melakukan ritual pengangkatan dan memanggil
dengan keras Shifu/guru, tetapi Ip Man dengan serius berkata, sama
sekali jangan memanggil Shifu. Kemudian, para senior seperguruan baru
mengatakan kepada Guo Fu bahwa Ip Man adalah seorang yang sangat rendah
hati, ia tidak suka dipanggil Shifu, para murid memanggilnya “Paman
Wen”, di dalam penempaan selama 5 tahun itu, Ip Man sangat puas dengan
Guo Fu yang giat maka menurunkan jurus mautnya kepada Guo Fu.
Tahun 1949 PKC mendirikan pemerintahan, oleh karena Ip Man pada masa
perang melawan Jepang pernah membantu pasukan Nasionalis dan ada yang
melaporkan, maka demi tak sampai menyeret keluarganya, pada 1950 Ip Man
datang sendirian ke Hongkong, dikenalkan oleh sahabat yang bekerja di
agentur Koran, Li Min, ia pernah menerima murid di Jalan Hai Tan dan
kemudian di Jalan You Ma Di Li Da.
Di dalam 20 tahun sesudah itu
ia terus bergiat menyebar-luaskan silat Yong Chun. Bruce Lee juga di
masa itulah bergabung di perguruan Ip Man.
Bruce Lee di kemudian
hari karena beremigrasi ke AS dan belum sempat menguasai keseluruhan
ilmu silat Yong Chun dan setelah Bruce Lee ternama di dunia film, ia
pernah berkunjung secara pribadi ke Ip Man, berharap bisa mempelajari
metode pancang manusia kayu dari Yong Chun, dan mengusulkan menukarnya
dengan harga sebuah apartemen dengan imbalan mempersilakan Ip Man
pribadi memamerkan keseluruhan metode pancang manusia kayu, serta
mengambil filmnya untuk dibawa ke AS untuk dipelajari sendiri.
Tetapi ditolak oleh Ip Man, sejumlah murid beranggapan penawaran
menggiurkan dari Bruce Lee ini tidak diterima oleh Shifu (guru) sungguh
disayangkan, namun Ip Man berpendirian asalkan murid sungguh hati dalam
penguasaan ilmu, maka akan melatih dengan saksama, mutlak tak boleh
menjadikan Kungfu sebagai barang dagangan, selama hidupnya Ip Man selalu
mematuhi prinsip tersebut.
Ip Man juga beranggapan, “Belajar beladiri mendahulukan moral” dan “Mementingkan nilai-nilai spiritual dan memandang ringan keuntungan”, ia selama hidupnya memberikan pelatihan, tapi tak pernah memasang papan nama, juga tidak pernah memasang iklan, ia berpendapat silat justru harus mencegah kekerasan dan mempertahankan perdamaian umat manusia.
Usia Ip Man meski telah melewati 70 tahun masih saja pada tengah malam keliling 4 penjuru membantu menjaga keamanan daerahnya, pernah terjadi ada penjahat mengeluarkan pisau menjambret pejalan kaki, ia menghadang, sesaat kemudian hanya terdengar si penjahat tertendang dan terpental 5 meter jauhnya dan pingsan.
Jalan Li Da menjadi tempat aman satu-satunya di Hongkong, juga dikarenakan hal tersebut Ip Man seringkali menerima penghargaan dari Pemerintah Hongkong, memperoleh sebutan “Warga kota jempolan”.
Pada masa tuanya, harapan terbesar Ip Man adalah pewarisan kebudayaan dan membesarkan Ilmu silat Yong Chun ke seluruh pelosok dunia, setelah ia wafat, para muridnya melanjutkan pengembangan Ilmu silat Yong Chun ke berbagai negara di Eropa dan AS, menjadi ilmu silat kenamaan di dunia. Setelah Ip Man wafat oleh semua kalangan ia diakui sebagai “Guru Besar Zaman kini”
Kematian
Pada tahun 1972, Ip Man menderita kanker dan meninggal dunia pada
tanggal 2 Desember pada tahun yang sama. Kira - kira enam bulan sebelum
dia meninggal, dia berpesan kepada kedua puteranya dan muridnya Lau Hon
Lam untuk membuat rekaman video aksi Wing Chun yang diperagakannya. Dia
memperagakan Sil Lim Tau, Chum Kiu dan "Muk Ren Zhong" atau "The Dummy
form". Hal ini disebabkan rasa sakit yang dideritanya dan lemahnya dan
ketidakstabilan kaki karena penyakit kanker. Sebenarnya Ip Man ingin
memperagakan Biu Gee, bentuk latihan dengan menggunakan pisau dan galah
panjang. Akan tetapi Ip Chun, Ip Ching dan Lau Hong Lam melarangnya
karena Biu Gee memerlukan energi yang besar untuk diperagakan. Ip Man
mempunyai banyak murid dan khawatir mereka akan mengadopsi sistem Wing
Chun yang salah, alasan itulah yang membuat Ip Man memfilmkan peragaan
Wing Chun. Video peragaan Sil Lim Tau, Chum Kiu dan "Muk Ren Zhong"
dapat dilihat di situs YouTube.
Ip Man atau Yip Man
Kita
sering menemukan artikel mengenai Guru Besar Ip Man, ada yang
menyebutnya sebagai Yip Man, banyak ahli berdebat hebat mengenai masalah
nama tersebut. Ip Man adalah pelafalan internasional yang resmi karena
di dalam paspor Ip Man memakai nama Ip Man bukan Yip Man, begitu juga
dengan kedua puteranya juga memakai nama Ip Chun dan Ip Ching. Untuk
lebih lengkapnya, bisa dibaca di buku mengenai profil Ip Man dan
kehidupannya yang ditulis oleh Ip Ching yang dengan jelas menyatakan
bahwa Ip adalah nama keluarga dan yang pertama di Cina dan Hong Kong.
Karena reputasi Ip Man yang bagus, kisah kehidupannya dan Wing Chun
dibuat menjadi film layar lebar diantaranya Ip Man 1, Ip Man 2 dan The
Legend Is Born – Ip Man. Film tersebut berpedoman pada buku yang ditulis
oleh Ip Ching dan Ron Heimberger dan juga cerita lisan dari Ip Chun.
Murid terkemuka dari Ip Man diantaranya adalah Lun Gai, Gwok Fu, Leung
Sheung (梁相), Lok Yiu (駱耀), Chu Shong-tin(徐尚田), Wong Shun Leung(黃淳樑),
Wang Kiu (王喬), Yip Bo Ching (葉步青), William Cheung, Hawkins Cheung, Bruce
Lee, Lo Man Kam, Wong Long, Wong Chok, Law Bing, Lee Shing, Ho
Kam-Ming, Moy Yat, Duncan Leung, Derek Fung (馮平波 Fung Ping Bor), Chris
Chan (陳成 Chan Shing), Victor Kan, Stanley Chan, Chow Sze Chuen, Tam Lai,
Ip Ching, Ip Chun, Lee Che Kong, Kang Sin Sin ( Kwong Sun Sun )dan
Leung Ting (梁挺).
Salah satu praktisi Wing Chun dari cabang Ip man
adalah Samuel Kwok, yang diturunkan dari Ip Ching dan Ip Chun, kedua
putera Ip Man. Samuel Kwok menyebarkan Wing Chun sampai ke mancanegara
seperti Inggris, Amerika, Eropa, Singapura, Australia, Indonesia dan
Afrika bahkan di indonesia sudah ada.
0 komentar:
Post a Comment